Jumaat, 8 Februari 2013

Pengemis yang membutakan kesilapan

Aku berbicara dengan si pengemis yang membutakan kesilapan..
terlarut dan kebiasaannya itu telah menjadi nadi yang seakan-akan terbiasa
dengan senyuman sinisnya, menyapa manusia-manusia terleka..
ada yang memahaminya dengan tidak menyedari aku telahpun mengilhami tujuan itu merupakan wujudnya kekosongan...
malah ada yang masih menunggunya tersedar dari mengemis simpati orang-orang kemodenan..
justeru itu harus menjadikan mereka-mereka itu simpati dengan bicara yang perlahan-perlahan
menyedari..
lalu membicarakan pada si pengemis itu apa yang terlihat dari sisi pemberian orang-orang yang simpati..
ternyata sifat itu harus dia memiliki lebih dari manusia yang memerlukan kata-kata tujuan..
agar tidak terlarang apa yang ada esok hari sering diberkati pada hidup dengan
rasa percaya dan kepercayaan...
semoga pedoman-pedoman itu mendoakan kebiasaan dan bukanlah sesuatu kewujudan yang sentiasa terjauh...
harus menyedari dari semua sisi dan pasti akan terlahir si pengemis
yang masih meminta-minta,
tanpa merasakan hidup ini bukanlah hanya dipenuhi dengan mengemis simpati
kesedihan dan kekurangan manusia...
hidup ini hanyalah mengemis kemahuan yang memberikan manfaat untuk sesiapa yang masih mengemiskan tujuan hidup dari pertalian manusia yang memerlukan kenyataan...

Tiada ulasan: